Rabu, 06 November 2019

SINERGITAS OPD BELUM MAKSIMAL UNTUK BANGUN PARIWISATA PASER



Oleh: Sulastri, 

IPEM UT Tanah Grogot
NIM: 041489892

Kabupaten Paser memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa dan tidak kalah dengan daerah lain di Kalimantan Timur. Kabupaten Paser ini sebenarnya kaya, jika dikembangkan secara maksimal.  Potensi wisata alam, wisata buatan, wisata budaya, wisata religi, wisata edukasi, wisata olahraga, wisata belanja, dan wisata minat khusus, banyak dimiliki Kabupaten Paser. Namun, lagi-lagi permasalahan legalitas dan infrastruktur menjadi kendala di masyarakat. antara dinas satu dengan dinas lainnya memiliki hubungan yang erat, bukan berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu  mengembangkan pariwisata daerah, Pemerintah Daerah harus fokus pada pengembangan objeknya, dengan cara melakukan promosi. Untuk pembangunan sarana dan prasarana dan aksessibilitas adalah tanggung jawab DPUTR dan DPKP2 karena banyak akses jalan menuju obyek yang rusak dan sarpras yang rusak ringan bahkan ada yang rusak berat, perlu adanya sinergi antara dua instansi terkait untuk mengembangkan potensi pariwisata yang dapat mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Paser.

“Paser memiliki potensi pariwisata sebanyak 120 obyek namun banyak diantaranya belum terkelola secara maksimal hanya 10 obyek wisata unggulan yang di kelola secara kontinyu yaitu: museum sadurengas, doyam turu, tahura lati petangis, doyam seriam, danum layong, goa loyang, goa tengkorak, goa losan, liang mangkulangit dan kemilau laut pondong. Adapun roh pariwisata itu sendiri adalah pada Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripparda) untuk mengembangkan pembangunan pariwisata.  ”Penyusunan Ripparda berkerja sama dengan Bidang Litbang Bappeda serta salah satu perguruan tinggi yaitu UNMUL, jadi Ripparda ini sebagai langkah awal landasan pengembangan pariwisata di kabupaten paser.” 

Pengikut