Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu 2014 |
Senin, 14 Januari 2013 | |
Jakarta, kpu.go.id-
Sepuluh partai politik peserta Pemilu 2014 akhirnya resmi memiliki
nomor urut setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat pleno
terbuka pengundian dan penetapan nomor urut di Gedung KPU, Jl. Imam
Bonjol Nomor 29, Jakarta, Senin (14/1).
Berikut hasil pengundian nomor urut sepuluh partai politik peserta pemilu 2014:
sumber: Keputusan KPU Nomor 06/Kpts/KPU/TAHUN 2013
Selain sepuluh partai politik nasional tersebut, KPU (Komisi Independen Pemilihan/KIP Aceh --red)
juga mengundi dan menetapkan tiga partai lokal Aceh, yakni Partai Aceh,
Partai Nasional Aceh, dan Partai Damai Aceh. Setelah dilakukan
pengundian, ketiga partai itu memperoleh nomor urut, yaitu:
Ketua
KPU, Husni Kamil Manik, yang memimpin acara pengundian dan penetapan
nomor urut, meminta agar semua pihak dapat bersama-sama menciptakan dan
menjaga penyelenggaraan Pemilu 2014 dalam suasana yang kondusif di
setiap tahapan pemilu, dan menjadikan Pemilu 2014 sebagai pemilu yang
lebih berkualitas.
"Mari
kita semua menjaga stabilitas dan menciptakan kondisi yang kondusif.
Kita harus dapat menunjukkan pada masyarakat bahwa saat ini partai
politik di Indonesia sudah semakin dewasa. KPU menginginkan adanya
proses pendidikan politik bagi masyarakat dalam setiap tahapan
penyelenggaraan pemilu. Sehingga dapat mewujudkan Pemilu 2014 sebagai
pemilu yang lebih berkualitas," ujarnya.
Pengundian
nomor urut diawali dengan pengundian nomor "antrean". Sekjen partai
diminta mengambil nomor urut "antrean" yang tertulis dalam selembar
kertas. Nomor urut antrean ini akan digunakan untuk menentukan giliran
masing-masing partai mengambil undian nomor urut. Urutan partai
berdasarkan nomor antrean adalah Partai Nasdem, Partai Hanura, PPP, PKB,
PAN, PKS, Partai Demokrat, PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
Kemudian,
ketua umum dan sekjen masing-masing partai, berdasarkan nomor urut
antrean, secara bergiliran maju untuk mengambil sendiri nomor urut
partai. Kecuali Ketua Umum PDIP dan PPP, seluruh ketua umum partai
mengambil langsung gulungan kertas yang terdapat dalam kotak kaca yang
berisi nomor urut satu sampai sepuluh secara acak.
Mereka
adalah Rio Capela (Ketua Umum DPP Partai Nasdem), Wiranto (Ketua Umum
DPP Partai Hanura), Suharso Monoarfa (Wakil Ketua Umum DPP PPP),
Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP PKB), Hatta Rajasa (Ketua Umum DPP
PAN), Luthfi Hasan Ishaaq (Ketua Umum DPP PKS), Anas Urbaningrum (Ketua
Umum DPP Partai Demokrat), Tjahjo Kumolo (Sekjen DPP PDIP), Aburizal
Bakrie (Ketua Umum DPP Partai Golkar), dan Suhardi (Ketua Umum DPP
Partai Gerindra).
Rapat
pleno pengundian dan penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di
ruang sidang utama lt. II KPU itu berlangsung dalam suasana yang sangat
ramai. Ketua umum, sekjen, para pengurus partai, dan ratusan awak media
berbaur menjadi satu. Ruang sidang utama KPU yang ukurannya tidak
terlalu luas pun menjadi terasa sangat sesak. Namun semuanya berjalan
dengan tertib dan khidmat.
Pada
akhir acara, penyair angkatan '66, Taufik Ismail, didaulat untuk
membacakan puisi demokrasi. Dalam puisinya yang cukup panjang, ia banyak
mengkritisi sepak terjang partai politik di Indonesia saat ini. Pada
salah satu bagian puisinya yang ia beri judul "Ketika Indonesia
Dihormati Dunia", ia mengatakan, saat ini parpol telah terjebak dalam
politik transaksional. Penyair yang kini berusia 77 tahun itu juga
mengingatkan agar nomor urut tidak dijadikan sebagai takhayul. (dd/red. FOTO KPU/dosen/hupmas)
|
< Sebelumnya | Berikutnya > |
---|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar